Minggu, 24 Juli 2011

Mutty

Lelahmu, jadi lelahku juga, bahagiamu, bahagiaku pasti....
----------- karena kau tak lihat
Terkadang malaikat, tak bersayap, tak cemerlang, tak rupawan
Namun kasih ini, silahkan kau adu
Malaikat juga tau, aku kan jadi juaranya..

(Dewi Lestari)

Telah kulihat bagaimana perjuangan wanita yang menantikan buah hatinya lahir, bahkan sebelum aku mengalaminya. Dengan perutnya yang besar, ia rela berbecak ria untuk control ke dokter obgyn, memastikan bayi dalam kandungannya baik-baik saja, dan siap berjuang untuk melihat dunia. Ternyata today is her big day, sudah bukaan dua dan siang ini juga harus masuk rumah sakit.

Dengan tenang ia menyiapkan semuanya, sendiri. Tak ada suami disampingnya untuk membantu, yang ada hanya ibu yang sedang sakit dan tak dapat berbuat banyak selain memberi doa dan ucapan-ucapan menenangkan agar semuanya berjalan lancar. Ayahnya harus merawat ibu, sedangkan adiknya hari ini sedang dioperasi kista.

Ketika kami sampai dirumahnya, semua sudah siap. Sebentar dia menyempatkan diri untuk bersimpuh di kaki ibu untuk meminta restu atas persalinannya ini. Dengan tenang ia berjalan, entahlah saat itu dia sudah merasakan sakit atau belum.

Menunggu di rumah sakit bukanlah hal yang mudah, berada dalam ruang bersalin, masih mendengar ibu-ibu lain di ruangan sebelah yang sedang berjuang. Sementara prosesnya masih agak lama. Hufft... Sememntara aku, cuma boleh menunggu di luar, kata mama pamali kalo gadis liat orang lahiran. Dan aku menunggu, aku tak kemana-kemana. Menunggu di luar.

Seringkali sms berbunyi. Dari abangku, menanyakan kondisi istrinya. Ya, aku tau dia mungkin merasa bersalah karena tidak ada disana, tidak di dekat istrinya mulai dari kehamilannya sampai kelahirannya. Pilihan hidup, ya itu pilihan sulit, tapi itulah yang berlangsung, dan kami semua maklum. Istrinya juga maklum, ikhlas sekali.

"Ma, ibu dan abang ga bisa ada disini ma, tolong mama yang nemenin yha. Tolong bacakan ayat-ayat al-quran ma". Katanya sambil merintih melawan rasa sakit yang sudah mulai meradang. Lambat laun kudengar murottal dinyanyikan dengan indah. Malam itu mulai sunyi, dingin. Aku kenal baik suara indah itu, suara mama.

Tengah malam, aku mendengar tangisan yang kutunggu tunggu.. Bayi mungil itu, kemudian diadzankan oleh papa. Malam itu aku menemaninya yang tertidur pulas, dia sangat-sangat kelelahan. Aku tertidur di kursi, menjaga-jaga jika dia butuh sesuatu. Paginya aku membantunya membersihkan darah yang masih dirasakan perihnya. Pagi itu, dia dan aku bertemu dengan si bayi mungil. Bb 3,4 dan pj 52. Ganteng sekali bayi itu, kulitnya putih, seperti ibunya dan wajahnya kombinasi yang sempurna dari keduanya. Dalam hati aku bersyukur bahwa putihnya si bayi ikut ibunya.

Bayi itu diberi nama Wan Maulana Tuah Nurqolbi. Wan memang gelar yang diturunkan secara patrilinial di keluarga kami. Maulana artinya pemimpin. Tuah dalam bahasa melayu artinya terberkati. Dan Nurqolbi artinya cahaya kalbu. Sungguh indah namanya. Dia adalah cucu pertama di keluarga kami. Cucu yang dibanggakan, disayangi dan dicintai. Ia sampai sekarang kami panggil Aa.

Telah kulihat hati bidadari dan ksatria bergabung dalam satu tubuh. Itulah mutty. Panggilan ibu, dalam bahasa German yang beberapa tahun kemudian harus ia ganti jadi mama, agar lebih mudah diucapkan Aa. Kejadian ini sudah berlangsung 6 tahun yang lalu. Sampai akhirnya aku juga dapat merasakan apa yang mutty rasakan.

Sampai saat ini kami dan semua ponakannya masih memanggilnya mutty, panggilan ibu pertamanya yang cocok sekali dengan wajah cantiknya. Aku rasa sekarang dia sedang tidur bersama abangku, Aa, dan adek qeis. Selamat tidur semuanya.

Selamat ulang tahun Aa sayang, bunda berdoa agar Aa tambah pintar dan sholeh. Semoga tahun ini Aa akhirnya dapat berucap "Mama" untuk memanggil mutty yang berkulit halus itu. Tidak ada yang lebih berharga itu A'. Mendengarmu memanggil "Mama".

I love you, miss you...

3 komentar:

  1. aunty rona belum pernah ketemu Aa ya? jauh di Bengkalis ya? kalo Darrel udah pernah ketemu :D

    jadi pengen jadi ibu

    BalasHapus
  2. Aa skrg di pekanbaru aunty.. Ayolahsegera jadi ibu.. Pasti aunty bakal jadi ibu yang menyenangkan..

    BalasHapus
  3. met ulang taun dee buat aa nya.. moga bisa sering terus ketemu iia nantinya ;(

    http://www.psholic.com/2011/02/nuansa-bawah-laut.html

    BalasHapus