Selasa, 20 September 2011

Sungguh, Masih Ingin..

Bertahun- tahun sepanjang usiaku yang belum seberapa ini, seingatku sudah 28 kali keluarga dan teman-teman berucap "semoga panjang umur". Ya kalimat sederhana itu seperti angin sepoi-sepoi saja, nikmat tapi tak pernah kuhiraukan dengan amat sangat. Aku pikir, Allah yang lebih tau soal itu, sepertinya perjanjian tertulis itu sudah pernah diukir di lauhul mahfudz. Itu satu-satunya surat perjanjian yang tak pernah kutandatangani sebelum masa berlakunya. Mungkin saat itu tanda tanganku belum laku, *kalo sekarang ga laku banget. Hehehe...

Malam ini aku berpikir, bukankah itu terlalu sombong wahai Vani?
Sudah siap beneran niy seandainya waktu hidupmu diambil sewaktu-waktu? *menautkan alis.
Yakin seyakin-yakinnya siap? *menunduk.
Sudah siap merasakan dinginnya air tanah, gelap, sendiri? *pasang tampang ga rela.
Siap didatangin malaikat untuk ditanyakan "SIAPA TUHANMU? *pasang tampang memelas.
Siap menerima siksa kubur? *aarrghhh, pasang tampang memohon.
Siap untuk dihisab? *sibuk nyari timbangan, sambil pasang tampang curang.
Heyyyy, how come?? mana bisa???
Benarkah aku terlalu sombong? Ya Allah, mohon jangan tegur aku dulu ya Allah.. Aku belum siap.

Malam ini, kabar duka dari seorang sahabat. Meninggal dunia di usia 28 tahun, asma dan batuk, dalam kondisi hamil. Seorang teman yang lain menganalisa, kemungkinan therapy yang digunakan tidak tepat sehingga menyebabkan kepergian sahabatku itu. Ya Allah, sedang hamil, sedang berharap, sedang menunggu. Namun Allah tetap pada surat perjanjiannya. Mungkin kesalahan therapy itu hanya cara. Tapi caraNya lebih sophisticated, lebih pakem dan unbeatable.
My friend, pass away in my age. Sungguh, aku masih belum bisa mengatasi rasa kagetku. It just could be happened to me anyway.

Ya Allah, kembali ke rasa sombong tadi. Mulai hari ini, aku benar-benar berharap Engkau panjangkan usiaku. Ternyata aku hidup bukan hanya untuk diriku, tapi justru untuk orang lain. Untuk Serena ku, untuk Ayahnya Serena, untuk sekitarku.. Karena saat ini aku bener-benar merasa bahwa aku tak dapat hidup tanpa mereka dan aku tak ingin pergi terlalu cepat ya Allah..
Masih ingin kulihat senyum manisnya, mengantarkan ke sekolah pertamanya, mengajarinya mengayuh sepeda, bersama-sama belajar piano, mengajarkannya menyetir mobil. Masih ingin menyeruput teh dalam gelas yang sama di atas tangga sore hari sambil rebutan. Aku masih ingin memeluknya saat tidur, membacakannya sebuah cerita dongeng, menyanyikan lagu bintang dan mengajarkannya perbedaan bulan purnama dan bulan sabit. Aku juga masih ingin memilihkan baju pesta ulang tahun ke-17 nya nanti ya Allah, dan aku akan menseleksi calon suaminya. Akulah yang akan berada di atas pelaminannya nanti bersama menantu dan besanku. Aku juga masih ingin menimang cucu *kejauhan deh ngarepnya. Aku juga berharap masih bisa bersama dengan suamiku, menikmati hari dan mendidik anak bersama, memendekkan ratusan kilometer kabel kabel dan gelombang suara yang lebih sering kudengar lewat telpon daripada di kupingku sendiri. Hmmmm...

Sungguh, aku masih ingin ya Allah... Sungguh..
Kali ini jika ada yang mendoakan panjang umur, akan ku aamiin kan 1000 kali, dengan hikmat agar Kau benar-benar memanjangkan usiaku. Tapi pake syarat ya Allah, panjangkan juga usia Serena dan suamiku yha.. Hehehe..

Ya Allah, hamba mohon terimalah sahabatku Widya maretta di sisiMu dan tempatkan di tempat terindah disana ya Allah.. Jadikan seluruh amalannya sebagi penerangnya, aamiin ya robbal'aalamiiin...

Selamat malam serena, kiss kiss..mmmuuuaaah...

A worker by choice, a mom and wife by nature

Minggu, 24 Juli 2011

Mutty

Lelahmu, jadi lelahku juga, bahagiamu, bahagiaku pasti....
----------- karena kau tak lihat
Terkadang malaikat, tak bersayap, tak cemerlang, tak rupawan
Namun kasih ini, silahkan kau adu
Malaikat juga tau, aku kan jadi juaranya..

(Dewi Lestari)

Telah kulihat bagaimana perjuangan wanita yang menantikan buah hatinya lahir, bahkan sebelum aku mengalaminya. Dengan perutnya yang besar, ia rela berbecak ria untuk control ke dokter obgyn, memastikan bayi dalam kandungannya baik-baik saja, dan siap berjuang untuk melihat dunia. Ternyata today is her big day, sudah bukaan dua dan siang ini juga harus masuk rumah sakit.

Dengan tenang ia menyiapkan semuanya, sendiri. Tak ada suami disampingnya untuk membantu, yang ada hanya ibu yang sedang sakit dan tak dapat berbuat banyak selain memberi doa dan ucapan-ucapan menenangkan agar semuanya berjalan lancar. Ayahnya harus merawat ibu, sedangkan adiknya hari ini sedang dioperasi kista.

Ketika kami sampai dirumahnya, semua sudah siap. Sebentar dia menyempatkan diri untuk bersimpuh di kaki ibu untuk meminta restu atas persalinannya ini. Dengan tenang ia berjalan, entahlah saat itu dia sudah merasakan sakit atau belum.

Menunggu di rumah sakit bukanlah hal yang mudah, berada dalam ruang bersalin, masih mendengar ibu-ibu lain di ruangan sebelah yang sedang berjuang. Sementara prosesnya masih agak lama. Hufft... Sememntara aku, cuma boleh menunggu di luar, kata mama pamali kalo gadis liat orang lahiran. Dan aku menunggu, aku tak kemana-kemana. Menunggu di luar.

Seringkali sms berbunyi. Dari abangku, menanyakan kondisi istrinya. Ya, aku tau dia mungkin merasa bersalah karena tidak ada disana, tidak di dekat istrinya mulai dari kehamilannya sampai kelahirannya. Pilihan hidup, ya itu pilihan sulit, tapi itulah yang berlangsung, dan kami semua maklum. Istrinya juga maklum, ikhlas sekali.

"Ma, ibu dan abang ga bisa ada disini ma, tolong mama yang nemenin yha. Tolong bacakan ayat-ayat al-quran ma". Katanya sambil merintih melawan rasa sakit yang sudah mulai meradang. Lambat laun kudengar murottal dinyanyikan dengan indah. Malam itu mulai sunyi, dingin. Aku kenal baik suara indah itu, suara mama.

Tengah malam, aku mendengar tangisan yang kutunggu tunggu.. Bayi mungil itu, kemudian diadzankan oleh papa. Malam itu aku menemaninya yang tertidur pulas, dia sangat-sangat kelelahan. Aku tertidur di kursi, menjaga-jaga jika dia butuh sesuatu. Paginya aku membantunya membersihkan darah yang masih dirasakan perihnya. Pagi itu, dia dan aku bertemu dengan si bayi mungil. Bb 3,4 dan pj 52. Ganteng sekali bayi itu, kulitnya putih, seperti ibunya dan wajahnya kombinasi yang sempurna dari keduanya. Dalam hati aku bersyukur bahwa putihnya si bayi ikut ibunya.

Bayi itu diberi nama Wan Maulana Tuah Nurqolbi. Wan memang gelar yang diturunkan secara patrilinial di keluarga kami. Maulana artinya pemimpin. Tuah dalam bahasa melayu artinya terberkati. Dan Nurqolbi artinya cahaya kalbu. Sungguh indah namanya. Dia adalah cucu pertama di keluarga kami. Cucu yang dibanggakan, disayangi dan dicintai. Ia sampai sekarang kami panggil Aa.

Telah kulihat hati bidadari dan ksatria bergabung dalam satu tubuh. Itulah mutty. Panggilan ibu, dalam bahasa German yang beberapa tahun kemudian harus ia ganti jadi mama, agar lebih mudah diucapkan Aa. Kejadian ini sudah berlangsung 6 tahun yang lalu. Sampai akhirnya aku juga dapat merasakan apa yang mutty rasakan.

Sampai saat ini kami dan semua ponakannya masih memanggilnya mutty, panggilan ibu pertamanya yang cocok sekali dengan wajah cantiknya. Aku rasa sekarang dia sedang tidur bersama abangku, Aa, dan adek qeis. Selamat tidur semuanya.

Selamat ulang tahun Aa sayang, bunda berdoa agar Aa tambah pintar dan sholeh. Semoga tahun ini Aa akhirnya dapat berucap "Mama" untuk memanggil mutty yang berkulit halus itu. Tidak ada yang lebih berharga itu A'. Mendengarmu memanggil "Mama".

I love you, miss you...

Jumat, 15 Juli 2011

Ga Karuan, caught in the act!

Www.gmail.com, lanjut login, klik inbox...

"ah biasa aja, notifikasi facebook dan milis mpasirumahan yang udah ga pernah dibuka lagi... Menuh-menuhin inbox yha, harusnya aku bikin folder masing-masing niy". Lanjut, next page....
"Wait, is that really Kireina Enno? In my inbox? Salah kali ni.." KLIK...

" Enno mengatakan...
hai hai mbakyuuu!

aku mampir lho... hehehe ketularan kreatif kan bagus lhooo...

selamat nulis ya.. yg rajin!

*wink*
11 Juli 2011"

Bengong, lima menit..
Trus langsung panik nyari BB, pencet D a n a n...

" Nan, emang kalo kamu ngasi link orang lain di blog mu,orang itu bisa tau kalo kamu nulis sesuatu tentang dia di blog mu?" Menunggu jawaban danan..
"setauku ngga bisa van".
"mmmm, ga bisa yha.." masih bengong.. Kayanya gue salah nyatut nama orang niy, ah asal bukan kucing yang suka ngopi kan ga papa yha..

Di kantin, lagi megang piring mau ngambil nasi, menimbang-nimbang mau ambil banyak apa dikit yha...

"ping..."
"my life and the harmony within... Cie cie... tinggal klik di comment mu van, kamu kan sign in pake id blogger".

*tepok jidat, pengen nangis, Pengen ngumpet*
Ampun dijeee, how stupid i am.. Ini muka mau ditaro dimana? Tadi mba Enno, sekarang Danan. Their names are in my post. Tulisan pertamaku yang ga mutu ini. Ah sudahlah, makan dulu. Lagian Danan kan sedang menikmati pelatihan K3 nya pulang nanti aku kasih SK mutasi ke K3 aja dia. Hehehe... (siape gue???)

Via yahoo messenger,
"kita sedang ngomomgin hal yang sama kan mba?"
"iya vani.."
"beneran sama kan? Soalnya vani udah mikir sangat jauuuh niy, mudah-mudahan nggaaa..."
"iya, sama.. Soal *........* kan?"
Sekedar obrolan dengan mba rona di siang hari.
"eniwei van, cekidot yha.. Http://variani-s.blogspot.com"

*jadi pengen nangis lagi deeeeh, ga cukup ya, mba enno dan danan, ditambah mba rona pula...*
Pengen pingsan deh, ah lebay yha.. Their names are in the list!!! I'm caught in the act.

Bbm an ama danan,
"padahal blog ku itu nanti cuma pengen kuisi dengan kumpulan resep mamaku, ahhhh...."

-------------------------------------------------------------------------------------

Besok ke taman safari euy, yipppiieee... Sheena, itu jerapah, itu unta, itu gajah... Hehehe...

Sabtu, 09 Juli 2011

Penyakit Menular

Horeeeeey,,,,!!!!
Blog baru... Hahahaha...

Hmmmm, aku ketularan.. Penyebabnya, suatu hari Chandra Widyaniputri a.k.a chanchan, one of best friend i have, merekomendasikan untuk membaca sebuah blog baguuuuus banget, yang konon kabarnya udah terkenal sejagad raya.. Blog nya mba Enno.. Mbaaa, mungkin kamu ga akan baca blog ku, tapi i'm one of your BIG fans... *tutup muka pake tangan dua*...

Ditambah lagi, Mba rona yang tulisannya ajib ajib, bikin melting kalo udah baca. Tapi, mba Rona jarang posting, sebuk kali yha... secara supervisor senior di kantor, kerjaannya numpuuuk, tapi untung mba Rona teuteuup asik...

Ya, mungkin agak ga rela nyebut nama ini disini, Danan, hehehe... danan termasuk salah satu yang menginspirasi buat bikin blog.. Kenapa? Karena di kantor cuma mba rona dan danan yang setauku, punya blog..

Kenapa Life 'n Harmony? ga punya alasan bagus.. Cuma pengen menyimpan lembar-per lembar hidupku, memory, untuk dibaca ulang, mengingat ulang dan mendaur ulang. Dan siapa tau ntar my Beauty Serena bisa baca-baca dan bilang, "omaigattt, Bunda waktu muda keren banget yhaaa," hehehe, sedikit ngarep siy.. Selain itu, kenapa harmony? Karena aku tinggal di cluster Harmony, hehehe.. Maap, abis ide. Garing, garing deh...

Segitu dulu deh, niy mau coba liat preview nya dulu.. Berdoa, semoga ga jelek2 amat. Besides, mau nemenin ayah n seren bobo. Akhirnya si ayah cape juga ngerecokin bundo yang gaptek nian ini. ;p

Good night...

Posting by ipad.